Sistem Distribusi Pohon Kurma
Pengenalan
Sebelum kita belajar lebih jauh, mari kita terlebih dahulu belajar dasar pengenalan kurma mulai dari namanya. Nama botani/ilmiah dari kurma adalah Phoenix Dactylifera L. Nama ilmiah ini diperkirakan diambil dari sebuah nama Fenisia yaitu "Phoenix" yang berarti pohon kurma. Sedangkan Dactylifera berasal dari bahasa Yunani "daktulos" yang berarti jari, menggambarkan bentuk buah kurma (Linné, 1734). Sumber lain menyatakan nama botani ini berasal dari legenda burung di Mesir bernama "Phoenix" yang konon dapat hidup 500 tahun dan melemparkan dirinya ke dalam api-ketika menjelang kematian, kemudian dapat bangkit hidup kembali. Mirip seperti pohon kurma yang dapat tumbuh kembali setelah terbakar. Sedangkan "Dactylifera" berasal dari bahasa Ibrani "datchel" yang menggambarkan bentuk buahnya.
Sistem Distribusi
Masuk ke dalam Angiosperms-Monocotyledones, Palmaceae adalah salah satu famili dari sekitar 200 genera (marga) dan 1500 spesies (Dowson, 1982). Phoenix (Coryphoideae Phoeniceae) merupakan salah satu genera yang memiliki selusin spesies. Semuanya berasal dari daerah tropis dan subtropis Afrika dan Asia Selatan termasuk Phoenix Dactylifera L (Munier, 1973). Menurut Dransfield dan Uhl, (1986) kurma diklasifikasikan sebagai berikut:
- Grup : Spadiciflora.
- Order : Palmea.
- Familiy : Palmaceae.
- Subfamily : Coryphoideae.
- Tribe : Phoeniceae.
- Genus : Phoenix.
- Spesies : Dactylifera L.
Di bawah ini adalah daftar 12 spesies dari genus "Phoenix" berikut distribusi geografinya yang dibuat pertama kali oleh Chevalier (1952).
Spesies | Nama | Distribusi |
Phoenix Dactylifera | Pohon Kurma | Negara-negara Mediterania, Afrika dan sebagian Asia, diperkenalkan di Amerika Utara dan Australia |
P. atlantica A. Chev. | Afrika Barat dan Kepulauan Canary | |
P. canariensis chabeaud | Pohon Kenari | Kepulauan Canary dan Tanjung Verde |
P. reclinata Jacq. | Dwarf Palm | Afrika Tropis (Senegal dan Uganda) dan Yaman (Asia) |
P. sylvestris Roxb. | Pohon Kurma Liar | India dan Pakistan |
P. humilis Royle. | India dan China | |
P. hanceana Naudin. | China Selatan dan Thailand | |
P. robelinic O'Brein. | Sri Lanka, Toukin, Annam, Laos dan Thailand (Asia) | |
P. farinifera Roxb. | Pigmy Palm | India, Sri Langka dan Annam |
P. rupicola T. Anders. | Rocky Date Palm | India |
P. acaulis Roxb. | Dwarf Palm | Bangladesh dan India |
P. paludosa Roxb. | Hental atau Juliana Palm | Bangaladesh, Tenasherim, Andaman, Nikobaren dan Thailand |
Selain Kurma, dari 12 spesies pada daftar di atas lima diantaranya menghasilkan buah yang dapat dimakan yakni P. atlantica chev., P. reclinata Jacq., P. farinifera Roxb., P. humilis Royle., and P. acaulis Roxb.
Kebanyakan dari 12 spesies di atas dikenal sebagai ornament. Yang paling berharga adalah P. canariensis Chabeaud, atau biasa kita kenal dengan pohon kenari. P. sylvestris Roxb banyak digunakan di India sebagai sumber gula. P. dactylifera L. dibedakan dari kedua jenis spesia tadi dengan beberapa karakteristik yang dapat dirangkum berikut ini :
- Produksi tunas.
- Pohon kurma itu tinggi(meski ada juga jenis yang pendek seperti kurma tropis), kolumnar dan batangnya relatif tebal. Bila dihitung sampai mahkota daunnya, pohon kurma bisa mencapai tinggi lebih 20 meter (Blatter, 1926).
- Warna daunnya hijau gelap tidak seperti dua spesies tadi yang berwarna hijau mengkilap.
Kedekatan hubungan 12 spesies diilustrasikan oleh kemudahan hibridisasi dan penyerbukan silang (Moore, 1963; Munier, 1973). Beberapa hibrida alami yang dihasilkan adalah P. dactylifera X. P. sylvestris (India); P. dactylifera × P. canariensis (Morocco, Algeria and Israel); P. dactylifera × P. reclinata (Senegal).
Phoenix dactylifera L. memiliki 36 kromosom (n = 18; 2n = 36) (Beal, 1937), namun kasus poliploidi dilaporkan oleh Al-Salih dan Al Najjar (1987) dengan varietas kurma Iraqui (2n = 64). Penulis yang sama melaporkan perbedaan antara varietas: Sayer sebagai varietas awal (2n = 32) dan Khasab, varietas akhir (2n = 36). Selanjutnya, di kedua varietas, aneuploidi dan euploidi diamati: (Sayer: 32, 34, 36 dan 64 dan Khasab: 32 dan 36)
Source : fao