Kurma Tropis Dari Thailand
Tahukah anda, negara tetangga kita Thailand dan Autralia, yang dapat dikatakan penduduknya bukan mayoritas muslim, telah mendahului kita sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia dalam bidang produksi kurma. Mereka telah berhasil membudidayakan pohon kurma di negeri mereka yang notabenenya beriklim tropis seperti negeri kita Indonesia. Padahal, mereka tidak beriman dengan hadis hadis berikut :
- “Sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang di antara kalian ada bibit kurma maka apabila dia mampu menanamnya sebelum terjadinya kiamat maka hendaklah dia menanamnya.” (HR. Imam Ahmad 3/183, 184, 191, Imam Ath-Thayalisi no.2068, Imam Bukhari di kitab Al-Adab Al-Mufrad no. 479 dan Ibnul Arabi di kitabnya Al-Mu’jam 1/21 dari hadits Hisyam bin Yazid dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu).
- “Tidaklah seorang muslim yg bercocok tanam, kecuali setiap tanamannya yg dimakannya bernilai sedekah baginya, apa yg dicuri orang darinya menjadi sedekah baginya, apa yg dimakan binatang liar menjadi sedekah baginya, apa yg dimakan burung menjadi sedekah baginya, & tidaklah seseorang mengambil darinya, melainkah ia menjadi sedekah baginya.”[HR. Muslim No.2900].
- “Tidaklah seorang muslim yang bercocok tanam, kecuali setiap tanamannya yg dimakannya bernilai sedekah baginya, apa yg dicuri orang darinya menjadi sedekah baginya, apa yg dimakan binatang liar menjadi sedekah baginya, apa yg dimakan burung menjadi sedekah baginya, & tidaklah seseorang mengambil darinya, melainkah ia menjadi sedekah baginya.”[HR. Muslim No.2900].
Baca Juga : Kurma Ajwa Madinah
Malu rasanya bila kita sebagai umat baginda Nabi, kalah dengan negeri tetangga yang tidak beriman kepada Al Qur'an dan Hadis. Kita masih memasok kebutuhan kurma dari negara lain. Coba kita lihat Thailand dan Australia, kedua negara tersebut sangat serius membuka lahan perkebunan kurma dan sangat didukung oleh pemerintah.
Tidak sia sia, kegigihan dan tekad petani Thailand untuk menjadikan kurma sebagai komoditas unggulan terbaru mematahkan stigma bahwa pohon kurma hanya akan dapat dibudidayakan di kawasan gurun saja. Namun kini terbukti, kurma dapat tumbuh dan dibudidayakan di daerah iklim tropis. Seperti halnya Indonesia, Thailand mengalami dua musim yakni kemarau dan penghujan. Musim kemarau biasanya datang pada periode bulan Maret-Juni sedangkan musim penghujan pada periode bulan Juli-Oktober.
Beberapa provinsi bagian utara Thailand mendapatkan angin dingin dari Tiongkok pada periode November-Februari, sementara di bagian tengah Thailand seperti Ayyuthaya seputaran Bangkok angin dingin paling hanya terjadi selama 2-3 minggu pada Desember atau Januari. Suhu harian di Thailand adalah 28-44 derajat celcius dengan curah hujan rata rata 1.500 mm per tahun.
Penampilan buahnya sangat menarik. Berwarna kuning cerah, berbentuk bulat telur berukuran relatif besar sekitar dua pertiga jempol orang dewasa. Pada sebagian pohon lainnya terdapat buah kurma berwarna merah tua kecoklatan dengan ukuran relatif sama. Karena tidak ada daun yang menutupi, buah kurma tersebut terlihat sangat menonjol dan menjadi pusat perhatian bagi yang melihatnya. Pemilik kebun mengaku sudah mendapat dua kali panen dari tanaman berumur empat tahun. Pohon kurma berbuah setiap Juni-Agustus.
Indonesia tidak mau kalah dengan Kurma Tropis Dari Thailand. Kini di Indonesia ada Kampoeng Kurma yang sedang menggiatkan budidaya dan produksi kurma di negeri kita Indonesia. Ingin tahu dan berminat bergabung ? Tunggu posting berikutnya ya.
Tidak sia sia, kegigihan dan tekad petani Thailand untuk menjadikan kurma sebagai komoditas unggulan terbaru mematahkan stigma bahwa pohon kurma hanya akan dapat dibudidayakan di kawasan gurun saja. Namun kini terbukti, kurma dapat tumbuh dan dibudidayakan di daerah iklim tropis. Seperti halnya Indonesia, Thailand mengalami dua musim yakni kemarau dan penghujan. Musim kemarau biasanya datang pada periode bulan Maret-Juni sedangkan musim penghujan pada periode bulan Juli-Oktober.
Beberapa provinsi bagian utara Thailand mendapatkan angin dingin dari Tiongkok pada periode November-Februari, sementara di bagian tengah Thailand seperti Ayyuthaya seputaran Bangkok angin dingin paling hanya terjadi selama 2-3 minggu pada Desember atau Januari. Suhu harian di Thailand adalah 28-44 derajat celcius dengan curah hujan rata rata 1.500 mm per tahun.
Mengintip Salah Satu Kebun Di ThailandSalah seorang pemiliki kebun di Distrik Paktongchai, Provinsi Nakhon Ratchasima, Thailand, mengebunkan kurma secara monokultur di lahan seluas 9,6 hektar dengan jarak tanam 8 m x 8 m x 8 m x 6 m. Dari jumlah sekitar 2.200 pohon kurma yang ada, 105 pohon sudah berbuah lebat. Pohon kurma tersebut pendek, Tinggi batang utama hanya sebatas lutut orang dewasa saat jongkok, tinggi tajuk mencapai satu setengah kali orang dewasa. Namun lima dompol yang sarat buat menyembul dari batang utama. Satu dompolnya berisi ratusan buah dengan bobot 10-15 kg. Pemilik pohon pun mengikat batang dompolan ke pelepah daun agar buah tidak merunduk menyentuh tanah.
Penampilan buahnya sangat menarik. Berwarna kuning cerah, berbentuk bulat telur berukuran relatif besar sekitar dua pertiga jempol orang dewasa. Pada sebagian pohon lainnya terdapat buah kurma berwarna merah tua kecoklatan dengan ukuran relatif sama. Karena tidak ada daun yang menutupi, buah kurma tersebut terlihat sangat menonjol dan menjadi pusat perhatian bagi yang melihatnya. Pemilik kebun mengaku sudah mendapat dua kali panen dari tanaman berumur empat tahun. Pohon kurma berbuah setiap Juni-Agustus.
Indonesia tidak mau kalah dengan Kurma Tropis Dari Thailand. Kini di Indonesia ada Kampoeng Kurma yang sedang menggiatkan budidaya dan produksi kurma di negeri kita Indonesia. Ingin tahu dan berminat bergabung ? Tunggu posting berikutnya ya.